8 research outputs found

    PENAMBAHAN AIR KELAPA (COCOS NUCIFERA L) DAN AIR LINDI (LEACHATE) SEBAGAI AKTIVATOR PEMBUATAN KOMPOS

    Get PDF
    Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan  berasal dari aktivitas manusia. Dampak ditimbulkan  sampah  yaitu pencemaran lingkungan. Sehingga perlu pengelolaan sampah dengan cara membuat kompos dimana kompos merupakan material organik yang sudah didekomposisi dan digunakan sebagai media tanam, pupuk, dan penyubur tanah. Penelitian ini untuk mengetahui penambahan air kelapa (cocos nucifera l) dan air lindi (leachate) sebagai aktivator pembuatan kompos. Merupakan penelitian eksperimen semu,  data dianalisa secara deskriptif. Hasil  menunjukka  dari 4 variabel yang diteliti pada penambahan aktivator air kelapa (cocos nucifera l)  dengan konsentrasi 150 ml selama 25 hari dan 250 ml terjadi selama 20 hari dan air lindi (leachate)  dengan konsentrasi 150 terjadi selama 23 hari dan 250 ml  terjadi selama 16 hari dan tanpa penambahan aktivator terjadi selama 29 hari. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan aktivator dapat mempercepat pengomposan dibandingkan dengan tanpa menggunakan aktivator. Disimpulkan bahwa penambahan aktivator air kelapa (cocos nucifera l) dengan konsentrasi 150 ml ,  250 ml dan air lindi (leachate) dengan konsentrasi 150 ml dan 250 ml dapat mempercepat pengomposan dari pada tanpa penambahan activator. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif pengendalian sampah organik sebagai bahan utama dalam pembuatan kompos.Kata Kunci: Air Kelapa (Cocos Nucifera L), Air Lindi (Leachate), Lama Waktu Dekomposisi, Kualitas Fisik Kompo

    ANALISI KADAR CO2 DAN NO DI BASEMENT TRANS STUDIO MAKASSAR

    Get PDF
    Zaman sekarang pembangunan basement semakin  meningkat dan berkembang sebagai lahan parkir karena keterbatasan lahan. Namun kendaraan menjadi salah satu faktor terjadinya pencemaran udara di dalam basement yang nantinya akan berdampak pada kesehatan manusia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar karbon dioksida (CO2) dan nitrogen monoksida (NO) di basement Trans Studio Makassar sebagai hasil dari aktivitas manusia & emisi kendaraan yang menghasilkan CO2&NO.Jenis penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif melalui pengukuran CO2 dan NO pada kawasan parkir basement Trans Studio Makassar. Titik pengambilan sampel udara yaitu 7 titik pengamatan yang mewakili seluruh udara dalam basement  dan dilakukan dua kali pengukuran pada siang hari jam  (13.00-15.00) dan sore  jam  (15.00-17.00) selama 2 hari yaitu hari kerja dan hari libur.Hasil penelitian di basement trans studio makassar menunjukkan pada hari kerja kadar CO2 lebih tinggi pada sore hari yaitu 3.3 ppm dan NO 2.0 ppm. Dan pada hari libur kadar CO2 juga lebih tinggi pada sore hari yaitu 3.1 ppm dan NO 1.3 ppm.Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah kadar CO2 dan NO masih memenuhi persyaratan  yaitu CO2 (5.000 ppm) dan NO (25 ppm). Hal ini disebabkan oleh penggunaan exhaust fan yang berjalan dengan baik sehingga konsentrasi gas dalam basement masih aman bagi petugas parkir dan pengunjung.Kata Kunci :  Pencemaran Udara, Basement, Trans Studio MakassarKarbon Dioksida, Nitrogen Monoksid

    HUBUNGAN KONDISI SARANA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS II A SUNGGUMINASA

    Get PDF
    Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian.Penyakit diare di wilayah Kabupaten Gowa dengan jumlah penderita diare ditangani sebanyak 16.450 kasus (88,7%) dari 18.553 kasus target penemuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi sarana sanitasi lingkungan dengan kejadian diare di Lembaga Permasyarakatan Perempuan Kelas II A Sungguminasa. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional dimana variabel bebas dan variabel terikat diteliti secara bersamaan guna mengetahui hubungan antara variabel-variabel tersebut. Teknik pengambilan sampel yaitu proposive sampling, kemudian data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara sarana air bersih dengan kejadian diare (p=-), sarana jamban dengan kejadian diare (p=0,967), sarana penampungan sampah dengan kejadian diare  (p=0,519), dan sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare (p=0,747). Dari penelitian ini disimpulkan bahwa tidak ada variabel yang berhubungan dengan kejadian diare di Lembaga Permasyarakatan Perempuan Kelas II A Sungguminasa.Kata kunci : Diare, Air Bersih, Jamban, Penampungan Sampah, Pembuangan Air Limba

    Kemampuan Variasi Umpan Dalam Menangkap Tikus Di Industri Tahu Kecamatan Baranti Kabupaten Sidrap

    Get PDF
    Tikus merupakan binatang pengerat yang merugikan manusia karena menghabiskan makanan, tanam-tanaman, barang-barang dan lain-lain harta benda. Tikus makin dekat hubungannya dengan manusia, interaksi tikus sangat membahayakan dikarenakan vektor penyakit seperti pes dan leptospirosis. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan variasi umpan Mentimun, Jagung dan Kelapa Bakar dalam menangkap tikus di industri tahu Kecamatan Baranti Kabupaten Sidrap. Jenis penelitian eksperiemen. sampel  sebanyak 6 sampel dengan 3 kali perlakuan.Hasil penelitian  bahwa  umpan Mentimun  paling sedikit disukai tikus yakni masuk perangkap  33,3%,kelapa bakar 66,7%  dan  umpan Jagung  mampu menangkap 6 ekor(100%),  jenis tikus yang tertangkap  Tikus Norvegicus dan Tikus Tanezumi. Kesimpulan  bahwa umpan Jagung merupakan umpan yang paling efektif dalam menangkap tiku

    KEMAMPUAN DAUN SIRIH (Piper Betle Linn) DALAM MENGAWETKAN IKAN KEMBUNG

    Get PDF
    Ikan merupakan bahan makanan yang banyak mengandung protein dan dikonsumsi oleh manusia.tetapi ikan merupakan bahan pangan yang mudah rusak dan busuk bila tidak langsung dikonsumsi, dalam waktu 6-7 jam. Ikan akan mulai membusuk akibat bakteri atau autolisis. Salah satu cara untuk mempertahankan mutu ikan dengan penggunaan bahan pengawet secara alami untuk menghambat pertumbuhan mikroba yaitu dengan menggunakan remasan daun sirih.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan remasan daun sirih (Piper betle linn) dalam mengawetkan ikan kembung dengan variasi konsentrasi 1 gram; 1,5 gram; dan 2gram. Penelitian ini bersifat eksperimen.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa  remasan daun sirih dengan konsentrasi 1 gram , 1,5 gram, dan 2 gram bertahan selama 11 jam. Jumlah angka kuman ikan kembung sebelum perlakuan yaitu 1.340.000 koloni/gram, setelah penyimpanan selama 11 jam jumlah angka kuman ikan kembung meningkat  menjadi 12.500.000 koloni/gram. Jumlah kuman setelah perlakuan selama 11 jam menggunakan remasan daun sirih dengan konsentrai 1 gram yaitu 2.796.666 koloni/gram; 1,5 gram yaitu 5.526.000 koloni/gram; 2 gram yaitu 4.266.666 koloni/gram.Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa remasan daun sirih dengan konsentrasi 1 gram; 1,5 gram dan 2 gram  mampu mengawetkan secara organoleptik ikan kembung pada suhu ruang.Tetapi ALT tidak memenuhi syarat SNI 2729:2013.Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan lagi penelitian ini dengan rancangan yang berbeda.Kata kunci : Daun sirih (Piper betle linn), ikan kembung, daya awet
    corecore